Blogroll

NORMA


NORMA


 


A. Aturan yang berlaku di Masyarakat
       Bu Wati masuk kelas dengan bersemangat. Anak-anak pun sudah siap belajar. Bu Wati memulai pelajaran. “Manusia diciptakan di dunia dibekali hati dan akal oleh Sang Pencipta. Hati manusia menuntun manusia untuk selalu berbuat baik, tetapi kadang-kadang manusia juga punya kecenderungan untuk berbuat jahat,” jelas Bu Wati. “Bu bagaimanakah manusia dikatakan baik itu?” tanya Ida. “Manusia dikatakan “baik” karena dia selalu menaati aturan- aturan yang berlaku di masyarakat. Sebaliknya manusia sering dikatakan melakukan hal-hal yang “tidak baik” karena mereka sering melanggar aturan yang berlaku di masyarakat. Manusia yang lebih banyak melakukan hal-hal yang tidak baik, biasanya merugikan orang lain, dan tanpa disadari sudah merugikan dirinya sendiri,” jawab Bu Wati. “Bu, adakah aturan yang mengatur tingkah laku manusia? tanya Atep. “Ada, Atep. Aturan yang mengatur tingkah laku manusia disebut norma.
Norma yang berlaku di masyarakat ada bermacam-macam. Diantaranya:
1. Norma agama
2. Norma kesusilaan
3. Norma kesopanan
4. Norma hukum
Norma-norma tersebut mempunyai karakteristik masing- masing, baik sumber, tujuan maupun sanksinya. Agar para pelaku pelanggaran norma jera, maka setiap aturan pasti mempunyai sanksi. Antara satu norma dengan norma yang lainnya, sanksinya berbeda-beda,” jelas Bu Wati panjang lebar. Bu Wati mulai menjelaskan satu persatu. Anak-anak mendengarkan dengan saksama.
1. Norma Agama
“Norma agama adalah suatu aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan mengatur tingkah laku manusia dengan sesama yang berdasarkan pada ajaran suatu agama. Norma agama biasanya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci suatu agama. Di Indonesia ada beberapa kitab suci yang dipercaya oleh pengikutnya.
Di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Al Quran dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Islam.
b. Injil dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Kristen dan Katolik.
c. Tripitaka dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Buddha.
d. Weda dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Hindu,” jelas
2. Norma Kesusilaan
“Norma kesusilaan adalah petunjuk hidup yang berasal dari hati nurani dan akhlak manusia,” jelas Bu Wati. “Apakah tujuan norma kesusilaan itu, Bu?” tanya Togar. “Tujuan dari norma kesu- silaan hampir sama seperti nor- ma agama yaitu membentuk manusia menjadi baik. Adapun sanksinya untuk pelanggaran norma kesusilaan adalah tekanan batin, perasaan malu, dan penyesalan.
3. Norma Kesopanan
 “Norma kesopanan adalah aturan yang didasarkan pada aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat. Beberapa contoh di antaranya adalah:
a. Pamit kepada orang tua tiap kali mau berangkat ke se- kolah.
b. Tidak duduk di atas meja.
c. Berbicara santun kepada or- ang yang lebih tua,” jelas Bu Wati.

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

DAUR HIDUP TANPA METAMORFOSIS

DAUR HIDUP TANPA METAMORFOSIS Sebagian besar hean mengalami tanpa metamorphosis contohnya ayam. a) Daur hidup ayam Ayam menghasilkan anak...